Masjid Tiban
Berwisata kerap diklaim orang awam menjadi suatu kegiatan yang dilarang agama, karena dekat dengan kemaksiatan. Namun presepsi semacam itu sebaiknya dihapus, karena berwisata juga tidak hanya melakukan kegiatan yang selalu khas dengan euphoria dan bersenang-senang berlebihan. Kini, berwisata religi merupakan alternatif yang bisa menyingkirkan anggapan miring mengenai pariwisata, seperti berziarah di makam, mengunjungi masjid, gereja dan tempat-tempat religi lainnya. Di Kota Malang juga terdapat sebuah masjid yang terkenal hingga mancanegara, karena masjid ini konon terbentuk karena adanya suatu keajaiban dari Tuhan. Masjid ini terletak di Jalan Wahid Hasyim, Gang Anggur, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Untuk sampai di masjid ini, kita harus mengerahkan sedikit tenaga karena lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota, memakan waktu sekitar hampir 1 jam. Apabila wisatawan belum mengetahui tepatnya lokasi masjid tersebut, diharapkan untuk benar-benar mempersiapkan kendaraan dan memperhitungkan cuaca di hari tersebut, karena selain memakan waktu yang cukup lama, untuk dapat kesini kita juga harus melewati beberapa jalan yang cukup berkelok dan sedikit menanjak.
Keterangan : Rute Menuju Masjid Tiban |
Menurut
berita dari mulut ke mulut diyakini Masjid Tiban merupakan hasil karya dari
para jin yang bekerja penuh hanya dalam satu malam, sebab masjid ini terbentuk
dengan sendirinya tanpa ada satu masyarakat pun yang mengetahuinya. Namun, hal
tersebut dibantah oleh para pengurus masjid yang mengatakan bahwa masjid ini
dahulunya merupakan Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir
Rahmah dan dibangun oleh tangan manusia, yakni dikerahkan santri sejumlah 250
orang dan beberapa penduduk di sekitar pondok.Bahkan para pengurus juga sengaja
menempelkan banner bertuliskan ‘’ Apabila ada orang yang mengatakan bahwa ini
adalah pondok tiban (pondok muncul dengan sendirinya), dibangun oleh jin dsb.,
itu tidak benar. Karena bangunan ini adalah Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri.’’
Hal ini dimaksudkan agar semua pengunjung yang berdatangan baik untuk beribadah
maupun berwisata tidak mempercayai suatu hal yang bertentangan dengan
kenyataannya.
Bangunan
megah perpaduan antara Timur Tengah dan Cina ini memiliki 10 lantai yang
tentunya akan membuat kita berdecak kagum. Pada laintai pertama sampai lantai
keempat digunakan sebagai tempat kegiatan para santri, lantai 6 seperti ruang
keluarga, sedangkan lantai 5, 7, 8 terdapat toko-toko kecil yang dikelola oleh
para santriwati yang menjual berbagai makanan ringan, sarung, sajadah, tasbih,
dan sebagainya. Tidak hanya unik, di
dalam ponpes tersebut juga tersedia kolam renang, dilengkapi perahu yang hanya
khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak. Di dalam komplek itu juga terdapat
berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan
burung.
Memasuki
bangunan pertama kali saya dihadapkan dengan semacam ruang yang kalau boleh
dikatakan sebagai serambi. Yang salah satu bagian temboknya didesain mirip
desain dinding gua yang ada beberapa ruang lagi di balik dinding tersebut.
Jadi, mirip seperti bangunan ber-ruang. Dimana di salah satu ruang tersebut ada
sebuah ruangan yang penuh dengan akuarium yang ditata sedimikian rupa. Diisi
dengan ikan berbagai macam dan jenis. Selain itu, meja kursi yang terdapat di
sana terbuat dari bahan kayu yang bentuknya sangat artistik. Kemudian jika kita
memasuki salah satu ruangan, di ruang tersebut akan terhubung oleh suatu pintu.
Sehingga kita akan bisa memasuki ruangan yang lain. Di mana tiap ruang
mempunyai desain ruangan yang berbeda-beda. Jadi, kita tidak akan bosan
memasuki ruang demi ruang.
Bagi wisatawan yang berkunjung disini, tentu akan senang
dengan adanya pusat oleh-oleh yang terdapat di sekitar masjid. Pusat oleh-oleh
tersebut menjual berbagai makanan khas Malang umumnya, seperti keripik buah
apel, keripik ketela ungu, dan sebagainya. Tentunya harga yang ditawarkan tidak
melambung tinggi, apalagi juga terdapat varian ukuran yang bikin kita bisa menyesuaikan
dengan dompet. Makanan khas tersebut cukup lezah dan cocok untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh bagi sanak family di kampung halaman.
Saking megah dan uniknya Masjid
Tiban ini sempat diliput di salah satu tayangan stasiun tv swasta yang terkait
khazanah Islam yang pantas dipelihara. Menurut keterangan dari pengurus
arsitektur yang dipakai membangun bukanlah hasil ilmu dan imajinasi seorang
arsitek yang handal, namun hasil
istikharah pemilik pondok K.H Ahmad Bahru Mafdlaudin Soleh. Maka dari itu,
sisakan waktumu untuk berkunjung ke masjid yang memukau layaknya istana surga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar