Rabu, 07 Desember 2016

Alun-alun Malang



Alun-Alun Kota Malang
            Pada zaman berdirinya kerajaan di Indonesia, alun-alun sudah sering disebut-sebut dalam kehidupan masyarkat. Saat itu masyarakat menggunakan Alun-alun sebagai tempat berkumpul untuk mendengarkan pengumuman, melaksanakan upacara adat dan sebagainya. Pada dasarnya, Alun-alun merupakan lapangan yang terbuka luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan  dan dapat digunakan untuk kegiatan masyarakat. Namun sejak zaman kemerdekaan hingga era globalisasi saat ini, Alun-alun sedikit berubah bentuk menjadi tempat yang lebih fleksibel dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata, seperti Alun-alun Kota Malang. Lokasinya berada di Jalan Jendral Basuki Rahmat. Akses menuju Alun-alun cukup mudah, yakni dari Balai Kota Malang menuju ke arah Jalan Majapahit sampai bertemu Jalan Gempol-Malang, setelah itu Jalan Merdeka Barat yaitu bagian sebelah barat dari Alun-alun Malang, kemudian ikuti marga jalan, perjalanan tersebut memakan waktu ± 3 menit dari Balai Kota Malang. Apabila wisatawan hendak mengunjungi Alun-alun sambil berolahraga, tidak perlu khawatir, sebab di jalan dekat Alun-alun disediakan jalan khusus untuk pengendara sepeda.

Keterangan : Rute Menuju Alun-alun Malang
            Kelebihan ketika mengunjungi Alun-alun adalah tidak ada waktu khusus bagi wisatawan yang hendak berkunjung, karena destinasi ini memang terbuka untuk umum dan lokasinya ditempatkan strategis pada pusat kota, jadi kita tidak perlu bingung menyesuaikan jadwal buka destinasi yang biasanya diterapkan dalam destinasi wisata lainnya. Seperti yang kita tahu bahwa setiap kota di Indonesia mayoritas memiliki Alun-alun sebagai ikon kota tersebut. Bahkan Alun-alun juga dijadikan wisatawan luar kota untuk berwisata karena tempat ini juga merupakan wajah suatu kota dimana apabila Alun-alun rapi, bersih dan banyak kelebihan yang terdapat disitu, maka brand kota tersebut juga akan baik bahkan lebih terkenal. Tepatnya di kota yang kaya akan buah apel ini juga memiliki Alun-alun yang begitu istimewa, tidak heran banyak pengunjung yang terus berdatangan setiap harinya, terutama pada pagi dan sore hari, karena di waktu tersebut hawa di Kota Malang cukup bersahabat dan cocok untuk bersantai. 
            Kota Malang selalu menghadirkan destinasi yang tidak tanggung-tanggung dalam pemberdayaanna. Di Alun-alun, kita bisa melihat berbagai fasilitas yang siap untuk kita nikmati. Tidak hanya pada event tertentu, misalnya saat dibukanya ‘pasar malam’ yang tersedia berbagai wahana, seperti bianglala, kuda-kudaan dan sebagainya, di Alun-alun Malang juga terdapat beberapa wahana, seperti prosostan, ayunan, joncat-joncit, dan masih banyak lagi lainnnya. Bahkan disini juga terdapat alat gym yang bisa digunakan siapa saja, apalagi untuk kita yang memiliki hobi berolahraga tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Selain itu Alun-alun Malang didesain seperti sebuah taman yang juga dipenuhi oleh rumput hijau dan bunga yang tumbuh di sekitarnya yang akan menambah suasana sejuk bagi wisatawan yang berkunjung. Disediakan pula kursi berwarna coklat yang bisa digunakan untuk duduk santai yang cukup bagi 2 orang. Dari sudut sini, kita bisa menyaksikan air mancur yang berada di tengah Alun-alun, hal ini juga akan lebih menarik apabila menyaksikan pada malam hari karena juga di bagian pinggir dihiasi beberapa bunga dan lampu dengan warna yang berbeda-beda.
Keterangan : Alat gym dan playground di Alun-alun Malang
       Di samping kursi-kursi juga terdapat sangkar burung berjumlah 4 yang dihuni oleh burung merpati. Terkadang burung-burung tersebut keluar sangkar menuju halaman dekat air mancur dan disaat itu pula banyak pengunjung yang memberi mereka makan. Mereka juga terlihat bungah dan tidak mudah stress meski dikelilingi oleh banyak pengunjung, meskipun demikian diharapkan kita juga jangan menjadikan burung merpati tersebut sebagai barang mainan, seperti menangkap dengan paksa dan tingkah tidak baik lainnya.  Kita bisa membayangkan bagaimana asyiknya berwisata dan bermain di tempat seperti ini. Sambil duduk santai, kita bisa merasakan ritme gemerciknya air mancur, suara bahagia para pengunjung, suara kepakan sayap burung saat berterbangan, dan suara cicit ban motor yang melaju di sekitar Alun-alun, tentu hal ini akan menjadikan kita benar-benar enjoy dan berhasil melepaskan penat meski hanya duduk dan menikmati suasana disini dalam beberapa jam saja.

Keterangan : Sangkar Burung Merpati
            Alun-alun ini juga berlokasi bersebelahan dengan Masjid Jami’ sebagai tempat ibadah bagi umat muslim. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat setapak di lapangan Alun-alun bagi masyarakat yang sedang sholat berjamaah saat hari-hari tertentu, misalnya saat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. 
            Tentu tidak asing lagi di telinga kita bahwa sudah menjadi kebiasaan/ciri khas orang Malang yang sering menggunakan kata dengan membacanya dari huruf akhir, misalnya Malang menjadi Ngalam, yuk menjadi kuy, mas menjadi sam, dan sebagainya. Disamping tulisan Alun-alun Malang disini, terdapat pula tulisan Ayas Ngalam yang sama halnya dengan Saya Malang. Mungkin pengelola dan pemerintah berharap bahwa dengan dibuatnya tulisan seukuran badan manusia dewasa tersebut akan menjadi spot yang baik pula untuk berfoto sekaligus sebagai simbol kebanggan menjadi salah satu bagian dari insan Malang. 

Keterangan : Lenmark Alun-alun Malang
            Rasa bangga juga tidak hanya ditunjukkan dengan hal yang sudah disebutkan di atas tadi, namun juga dapat dengan berpartisipasi dalam event baru yang dicanangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang yang dikenal dengan ‘’Weekly Patrol Performance’ yang diselenggarakan setiap Sabtu, di Alun-alun Merdeka. Event yang sudah berjalan dua tahun terakhir itu sudah menjadi ciri khas Kota Malang dan masuk dalam annual event yang disajikan reguler setiap akhir pekan. Kepala Disbudpar, Ida Ayu Made Wahyuni, mengatakan, sebagai kota wisata, event yang menghadirkan atraksi seniman patrol se Kota Malang itu bisa menjadi daya tarik wisatawan. Dari kegiatan ini kita bisa memberikan apresiasi kepada lakon yang bermain, pihak-pihak yang ikut menyukseskan event ini dengan menyaksikan dan mempromosikan event ini kepada khalayak umum agar seni juga masih tetap dilestarikan sekaligus agar nantinya Malang dikenal sebagai Kota Budaya di seluruh lapisan masyarakat.
            Apabila wisatawan menginginkan menikmati hari-hari lebih lama di Kota Malang dan berdekatan dengan pusat kota, di dekat Alun-alun juga terdapat beberapa tempat penginapan mulai dari harga murah 100 ribuan sampai hotel mewah seharga hampir 1 jutaan. Jika budget yang kita siapkan hanya sedikit, mungkin hotel yang cocok adalah hotel murah dengan harga di bawah 500 ribuan. Tenang, ada cukup banyak hotel dekat Alun alun Malang yang menawarkan harga di bawah 500 ribuan. Untuk hotel murah harga 100 ribuan di sekitar Alun alun antara lain ada Hotel Sentosa, Hotel Tosari Malang, New Kawi Guest House, bahkan ada hotel bintang 1 di dekat Alun alun Malang yang menawarkan harga 90 ribuan yaitu Hotel Malang. Selain hotel murah tersebut, jika anda ingin merasakan menginap di hotel mewah dekat Alun alun Malang ada juga satu hotel yang sudah sangat terkenal di Malang yaitu Tugu Hotel Malang. Siapa yang tidak kenal dengan hotel satu ini? Namun memang untuk harga, hotel bintang 5 ini menawarkan harga kamar paling murah 900 ribuan sampai 1 jutaan, tapi dijamin fasilitas dan pelayanan yang diberikan adalah nomor satu.
            Hampir Alun-alun di seluruh kota mendapat sorotan dari pemerintah dan dihimbau keras untuk tidak ditempati oleh pedagang asongan, pedagang kaki lima dan semacamnya. Peraturan ini memang penuh prokontra dimana Alun-alun dapat terlihat bersih dan rapi sehingga membuat nyaman bagi pengunjung, namun di sisi lain akan membatasi pergerakan para pedagang asongan yang juga membutuhkan uang dari hasil kerja kerasnya tersebut. Meskipun begitu, pemerintah juga memberikan alternatif bagi persoalan ini, sehingga dapat menguntungkan Alun-alun Malang dan tidak begitu menyakiti pedagang asongan, seperti pada acara tertentu yang beerlangsung di Alun-alun Malang, pedagang asongan diperbolehkan untuk beroperasi di sekitar Alun-alun. Apabila kita berkunjung di Alun-alun pada hari biasa dan tentunya juga membutuhkan istirahat, makanan, minuman, dan sebagainya, di dekat Alun-alun sudah banyak tersedia restaurant mulai dari harga terjangkau hingga fantastis. Pilihan menu pada setiap restaurant juga berbeda, seperti Dapur 33 yang menyediakan makanan khas Jawa hingga makanan khas Cina , Ramen Moshi yang menyediakan makanan khas Korea yang pastinya akan mengoyangkan lidah kita hingga membuat ketagihan.
            Tidak ada ruginya mengunjungi Kota Malang dan singgah di Alun-alun, meski dengan hanya lapangan terbuka, kita sudah dapat menikmati banyak advantage yang jarang kita temukan di destinasi wisata lainnya. Di tempat yang seperti ini, jangan lupa juga selalu menjaga kebersihan karena juga sudah disediakan banyak tempat sampah di setiap sudut. Mari kita menjadi insane pariwisata yang menghargai kekayaan dalam negeri dan selalu menjaganya.  














Tidak ada komentar:

Posting Komentar